welcome to my blog... sweet strawberry's diary..

tulisan yang ku tulis untuk mendeskripsikan perjalananku....

Mengenai Saya

Foto saya
banyak hal yang saya rasakan ketika menulis... saya suka menulis,dulu, sekarang dan saya ingin terus dapat menulis selagi saya bisa.. walaupun saya tidak tahu isi dari tulisan saya.. setidaknya ketika saya menulis saya menemukan identitas diri saya..

Minggu, 22 Mei 2011

pasrah....

saat ini aku pasrah Tuhan apa yang jadi kehendakmu.. aku sudah berusaha untuk bersabar dan melakukan semua yang terbaik.. saat ini aku benar-benar merasa habis manis sepah dibuang... aku benar2 merasa sakit hati Tuhan... ketika aku ada masalah dan butuh support seakan-akan dia cuek... jujur Tuhan.. aku juga membutuhkannya.... tapi apa justru ketika aku membutuhkannya yah begini respon yang aku dapatkan.... aku ngk tau lagi harus bagaimana Tuhan.... rasanya benar-benar ingin menangis,,, aku hanya ingin sedikit perhatian saja... ketika aku butuh support dan sedih.. aku tidak mendapatkan satu kata penghiburanpun dari dia... aku tidak ingin mengeluh terhadapnya... karena dia pasti marah klu aku curhat.... kenapa dia ngk mau denger curhat aku yang notabene aku adalah kekasihnya... bukankah membina suatu hubungan harus bisa menerima ketika pasangan kita bahagia maupun terlilit masalah?... aku mengerti mungkin dia banyak pikiran.. tapi apakah tidak bisa meluangkan sedikit waktu untuk berbagi solusi ringan...aku udah ngk tau harus seperti apa lagi... lebih baik aku diam dan mengubah diriku daripada aku hanya terus menangis karena sikapnya... sementara dia pun tidak membagi ceritanya kepadaku....

ya, suatu saat pasti aku akan mengerti.. setiap kejadian pasti ada maksud dan pesan yang tersimpan.....

Senin, 16 Mei 2011

apakah semua orang memiliki hak yang sama?

Hanya bisa termenung ketika membaca artikel-artikel dari surat kabar dan lain sebagainya.. jujur memang aku tidak punya waktu banyak untuk membaca artikel atau bacaan yang tidak ada sangkut pautnya dengan tugas kuliah.. karena semester enam ini aku merasa agak sedikit stress karena tugas yang berkepanjangan dan beban moral yang harus ku pikul.. kadang aku berkata dalam hari.. untuk apa aku mengurusi orang lain orang mengurus diri saya sendiri saya saja saya sudah repot.. tapi hal itu tidak berlaku ketika saya berjalan-jalan, atau menyusuri jalan kota ketika saya hendak bermain ke kos teman atau hanya sekedar mencari angin… ketika menyusuri jalan-jalan saya banyak melihat orang yang jauh lebih kurang beruntung dari pada saya, terutama yang membuat saya trenyuh adalah loper Koran diperempatan pojok beteng wetan..saya benar-benar ingin menangis melihat mas-mas loper Koran itu.. di sela-sela sakit yang dideritanya yang berjalan saja kesulitan harus dibantu mengenakan tongkat, tapi dia tetap tersenyum membawa setumpuk Koran ditangannya.

Ada lagi.. pernah suatu ketika aku melihat embah-embah.. dan sering kujumpai itu, mereka sudah renta tapi masih harus berupaya mencari sesuap nasi dengan susah payah.. aku jadi merasa bersalah sekali dalam hati.. disisi lain aku punya tempat tinggal yang cukup nyaman.. makan tinggal makan, nggak usah mikirin kebutuhan bulanan, uang kuliah tinggal minta… jujur dulu aku tidak ada bayangan seperti ini sama sekali…. Yang aku ingat dipikiranku ketika kedua orang tuaku kembali kepada Bapa di surge adalah.. apakah aku masih bisa melanjutkan hidupku setelah ini? Sementara aku sudah tidak memiliki kedua orang tua.. sungguh tak henti-hentinya aku bersyukur kepada Tuhan… dalam perjalanan ini keluarga kami selalu diberkati dan diberi kemudahan meskipun kadang ada kerikil-kerikil yang harus kami lalui tetapi itu tidak berarti dibandingkan dengan penyertaan yang telah Tuhan berikan kepada kami.. aku mempunyai kekasih yang baik, dan walaupun kami harus long distance…

Pagi ini sebenarnya aku ingin membuat paper tentang global climate change, tapi pas saya membaca artikel-artikel tersebut saya menjadi merasa miris sendiri karena ya itu tadi di sana banyak membahas mengenai kehidupan rakyat kecil seperti nelayan, petani, dan lain-lain.. karena perubahan iklim global mereka jadi tidak dapat memprediksi kapan mereka harus melaut, kapan menentukan masa tanam yang cocok.. akibatnya banyak yang beralih profesi, entah itu menjadi tukang becak-buruh angkut dan lain lain.. bahkan ada yang hanya menganggur saja membantu istri mereka di rumah… aku ngk bisa bayangain di jamn seperti ini kalau tidak kerja mau dapat uang penghasilan dari mana? Terus bagaimana nasib anak2?.. tidak heran klu sekarang banyak kejahatan berupa pencurian dan sebagainya, karena keadaan yang benar-benar menekan.. bukannya saya menuduh bahwa mereka yang melakukan tindakan tersebut.. tapi kesenjangan social pada masa ini sudah tidak dapat di tolelir.. yang kaya makin kaya yang miskin makin tercekik… bagaimana bisa DPR membangun gedung senilai 14 miliyar.. bukankah mereka wakil rakyat?.. apakah itu sudah-benar-benar diperhitungkan dengan matang? Bagaimana nasib kami rakyat?... kami susah payah mencari penghasilan membayar pajak, tapi kenapa anak-anak nelayan dan petani sudah mau sekolah? Kenapa dana yang sebegitu besar tidak dialokasikan saja untuk beasiswa?.. ya memang benar mungkin ada yang masih belum mau menerima pendidikan… tapi bukankah uang untuk membangun gedung tersebut masih dapat dialokasikan untuk menambah jumlah sekolah mungkin….. jujur pak bu,,,, saya sebagai mahasiswa miris membaca situasi ini.. walaupun saya sadar walapun saya berbicara tidak aka ada yang mendengarkan.. tapi saya cukup lega dapat menulis di sini.. bukannya saya ingin menyalahkan pemerintah atau bagaimana.. jujur saya tidak tahu menahu soal politik karena memang saya dari keluarga yang biasa-biasa saja… hanya saja saya mengikuti kata hati saya yang berbicara tentang hal ini… semoga kedepannya Indonesia dapat menjadi Negara maju yang benar-dapat memperhatikan rakyat.. semoga wakil rakyat yang terpilih benar-benar dapat mewakili suara rakyat dan benar-benar dapat memberikan sumbang sih atas kebutuhan rakyat…. amin