LAPORAN PRAKTIKUM REPRODUKSI DAN EMBRIOLOGI TUMBUHAN
MENGAMATI PERKEMBANGAN BUNGA PADA Passiflora sp
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Pendidikan Biologi Subsidi
1. Virginnicha Insant G. (08304241020)
2. Sri Bekti Utami (08304241021)
3. Laili Sulhiyah (08304241031)
4. M. Radian NA (08304241034)
5. Fransisca R Veni H (08304241037)
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
Tanaman markisa yang termasuk famili Passifloraceae berasal dari Amerika Selatan, mungkin dari Brazil, Argentina, dan Paraguay. Tanaman ini tumbuh di daerah sub tropik atau tropik di dataran tinggi. Tanaman markisa merupakan tanaman tahunan, batangnya merambat, ditanam untuk diambil buahnya. Daging buahnya dimakan segar atau dibuat salad, es krim, selai atau sari buah. Diperkirakan terdapat 300 spesies, yang sebagian besar berada di daerah panas, lembab dan Amerika. Dewasa ini hanya dua spesies yang dibudidayakan, yaitu Passiflora edulis Sims dan Passiflora Quadranguralis L.
Passiflora edulis mempunyai dua jenis, yaitu yang buahnya berwarna ungu, bentuknya bulat telur atau bulat, diameternya 4-6 cm. Jenis ini yang paling banyak diusahakan saat ini, karena rasa nya yang paling enak, harum baunya, meskipun hanya cocok untuk ditanam di dataran tinggi beriklim basah. Jenis yang lain ialah yang berwarna kuning, Passiflora edulis var. flavicarpa Degener,yang diduga merupakan hasil mutasi jenis yang bewarna ungu. Ukuran diameter buah nya 3-6 cm,berwarna kuning cerah bila telah matang. Jenis ini dapat dibudidayakan di dataran rendah atau untuk daerah tropik, namun rasa buah nya lebih masam dibandingkan dengan jenis yang ungu.
Passiflora quadranguralis disebut juga giant granadilla. Jenis ini lebih baik di daerah tropik beriklim lembab dan panas, buahnya berwarna kuning pucat atau hijau kekuningan. Buahnya berongga, bentuknya bulat panjang dengan diameter antara 15-30 cm. Daging buah semua jenis markisa berlendir dan berbiji banyak. Bijinya diselimuti oleh lapisan lendir berwarna putih cerah yang harum dan manis. Tebal daging buah markisa Passiflora quadranguralis 2-4 cm, rasanya kurang manis.
BAB II
ISI
Buah markisa ini pada waktu masih muda berwarna hijau. Setelah masak buahnya berwarna kuning. Biasanya kulit buah yang di bagian luar lebih tebal dan lebih kaku, ruangan buah selain berisi biji-biji dalam jumlah yang besar masih mempunyai bagian yang kosong. Biasanya buah ini terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan merupakan sekat-sekat sejati, tetapi ujung daun-daun buah itu melipat lagi ke arah dinding buah, sehingga ruang-ruang yang terjadi dari tengah-tengah buah terbagi lagi oleh sekat-sekat yang tidak sempurna. Namun, jika buah telah masak sekat-sekatnya pun akan lenyap, hingga buah hanya mempunyai satu ruangan saja dengan rongga yang kosong tengahnya.
Klasifikasi ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Passifloraceae
Genus : Passiflora
Spesies : Passiflora edulis
Bunga Markisa mempunyai mahkota bunga berwarna ungu keputih-putihan. Bunga Bunganya besar dan berbentuk mangkok/ cawan (urceolatus). Warnanya keunguan dan harum. Bunganya berkelamin dua (hermafrodit) dan beraroma khas harum. Semua jenis markisa (Passiflora) termasuk penyerbuk silang dengan bantuan lebah madu. Namun, penyerbukan sendiri masih dapat berlangsung baik.
Dasar bunga :Pendukung benang sari dan putik atau androginofor (androgynophorum), bagian dasar bunga yang biasanya meninggi dan mendukung benang sari dan putik di atasnya. Pada bagian luar bunga yaitu pada bagian petiola menghasilkan madu oleh karena itu bunganya selalu dikunjungi berbagai macam binatang (serangga, burung) untuk mendapatkan madu tadi. Sehingga penyerbukannya adalah penyerbukan dengan serangga.
aksilar( letak biji (placenta)di sudut tengah), indah, berdiameter 7,5 cm-10 cm, pedunkulus triangularis, panjang 2-5 cm, dekat apeks, berdaun tiga, braktea (daun pelindung) ovalus-oblong menjalar, bagian bawah kuning kehijauan, bagian atas putih, bagian tepi dengan lebih dari 4 kelenjar, apeks dengan bagian seperti 2, lima petal, bebas, putih dan berselang-seling, dengan lobus kalilis. Korong terdiri dari dua barisan terluar-berombak, benang tersebar, panjang 2-3cm berwarna putih dengan dasar ungu, dan tiga barisan lebih dalam berupa papilla pendek berujung ungu. Stamen (benang sari )berjumlah 5, filamen bersatu dalam pipa melingkar ginotor kira-kira 1 cm dan kemudian terbagi dengan luas 1 cm. Antena besar, ovarium ginotor, ovoid, satu lokular dengan tiga plasenta palietal. Stilus berjumlah 3, horizontal, klaratus, dengan alur longitudinal
Dari bunga di atas dapat dilihat mengenai bagian2 sbb:
1. stigma berjumlah 3
2. stamena ( benang sari ) berjumlah 5
3. corona (mahkota tambahan)
4. petala (daun – daun mahkota) berjumlah 5
5. sepala ( daun – daun kelopak) berjumlah 5
Biji buah markisa berbentuk gepeng, berukuran kecil, dan berwarna hitam. Masing-masing biji terbungkus oleh selaput lender yang mengandung cairan yang berasa asam. Jaringan biji (pulp) mempunyai aroma khas markisa, berwarna kuning, dan berlendir.
Dua jenis markisa tersebut sama cara menanamnya. Tanaman markisa biasanya ditanam dengan biji atau stek dalam barisan (3 m) serta berjarak 1,8-3 m antara barisan. Kemudian diberi lanjaran atau tralis untuk memanjatkan batangnya.tralis ini dibuat dengan ketinggian sekitar 2 m. Cabang markisa dipangkas atau dipotong setelah terlalu besar atau kurang produktif untuk mendapatkan cabang yang baru.
Sebelum ditanam, biji disemaikan terlebih dahulu, 3-4 bulan kemudian setelah bibit mencapai tinggi 30 cm baru ditanam di lahan.
Penyerbukan
Bunga markisa harum baunya, sangat menarik lebah madu, diameternya 5-7,5 cm. Bunga tersebut tumbuhnya sendiri-sendiri atau soliter. Bunga markisa mempunyai 3 daun penumpu, 5 kelopak dan 5 mahkota bunga berwarna putih, benang sarinya 5 dengan kepala sari yang besar, putiknya bercabang tiga, setiap cabang mempunyai kepala putik sendiri, serta mempunyai satu bakal buah yang berisi ratusan ruang yang akan menjadi biji kecil bila terserbuki.
Bunga markisa ungu mekar menjelang fajar dan kemudian menutup pada siang hari berikutnya. Bunga markisa kuning membuka pada siang hari dan menutup pada sore hari berikutnya. Nektar diproduksi dibagian bawah tangkai sari.
Tangkai putiknya tumbuh tegak pada saat tangkai membuka, tetapi kemudian membengkok, sehingga tingginya hampir sama dengan kepala sari. Sebelum bunga menutup kembali tangkai putik ini tegak lagi. Perubahan ini kira-kira memerlukan waktu satu jam. Beberapa jenis tangkai putik tetap tumbuh tegak tanpa membengkok. Beberapa jenis markisa bersifat betina mandul, walaupun tepung sarinya subur. Waktu yang terbaik untuk mengadakan penyerbukan adalah sesudah tangkai putik membengkok. Dengan posisi ini, memungkinkan terjadinya penyerbukan sendiri. Kepala putik resiptif pada saat bunga mulai mekar hingga menutup kembali. Sedangkan tepung sari tersebar sebelum bunga membuka dan sebelum kepala putik resiptif. Tepung sari tersebut kelihatannya bukan tipe yang mudah disebarkan angin.
Bunga markisa bersifat self-sterile dan beberapa jenis inkompatibel sendiri. Karenanya, seleksi jenis markisa sangat penting untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Banyaknya tepung sari yang dapat menyerbuki kepala putik juga menentukan jumlah biji yang terbentuk, di samping itu, tanaman markisa tidak partenokarpi. Oleh karenanya, sel telur harus dibuahi agar berbiji banyak. Satu buah markisa dapat berisi 350 biji. Apabila jumlah biji hanya 100 butir, maka buah agak hampa atau berongga dan cairan jusnya sedikit. Mengingat terdapat kaitan antara jumlah biji dengan ukuran buah, berat buah dan jumlah jus maka tepung sari harus sebanyak-banyaknya disebarkan pada kepala putik, oleh karenanya, peranan lebah sangat penting dalam hal ini.
Lebah madu dan carpenters bee (Xylocopa sonorina) merupakan lebah penyerbuk utama bagi bunga markisa. Apabila jumlah tanaman atau bunga markisa sangat besar maka lebah carpenter lebih efektif dibandingkan dengan lebah madu, karena ukuran tubuhnya lebih besar. Namun demikian, lebah ini biasanya sukar hadir pada bunga markisa. Selain jenis lebah madu, ada pula jenis serangga lainnya. Namun, jenis ini biasanya hanya mengumpulkan nektar dan terbang tanpa membantu penyerbukan. Di Brazil, Trigona spp. dan Epicaris spp. juga sering mengunjungi bunga markisa, namun jenis lebah tersebut berbahaya karena menyengat dan beracun terhadap manusia. Di India, Aphis cerana merupakan penyerbuk alami yang utama.
Dengnan bantuan penyerbukan oleh manusia, jenis markisa kuning meningkat produksinya sebesar 21%, sedangkan jenis markisa besar atau erbis (P. quadranguralis) meningkat sebanyak 84%.
Salah satu hambatan dalam budidaya markisa adalah rendahnya friut-set. Hal ini hanya dapat diatasi apabila serangga penyerbuk mencukupi. Dengan kata lain, lebah madu harus dipelihara. Satu lebah carpenter dapat melayani 15 m barisan markisa atau satu ekor lebah madu untuk 4 bunga sudah cukup membantu penyerbukan.
Perkembangan Bunga Menjadi Buah
Gambar diatas mengenai perkembangan pertama pada Passiflora edulis, yaitu berupa kuncup (bud). Pada bagian kuncup diatas, terdapat kelopak dan daun pelindung. Bagian kelopak ini fungsinya untuk melindungi bagian-bagian bunga bagian dalam sewaktu masih kuncup.
Tahap selanjutnya pada gambar diatas ialah mengenai kuncup yang mulai membuka. Pada kuncup yang mulai membuka tersebut, terdapat mahkota, kelopak, dan daun pelindung.
Setelah kuncup mulai membuka, maka lama-kelamaan kuncup yang mulai membuka tersebut, tumbuh menjadi bunga yang lengkap, yang memiliki mahkota, putik, benang sari, kelopak (tetapi tidak kelihatan). Mahkota berwarna putih, sedangkan mahkota tambahan berwarna ungu.
Gambar diatas, merupakan gambar dari androginofor, yang merupakan penyokong dari benang sari dan putik.
Setelah diserbuki mahkota akan layu dan lama-lama akan mengering. Pada gambar di atas terlihat sisa putik, kami menduga bahwa setelah adanya penyerbukan putik tidak rontok melainkan masih bertahan pada posisi semula sampai buah menjadi dewasa. Sisa androginofor tertutup oleh mahkota yang telah mengering.
Morfologi bunga markisa
Bagian yang ditunjukkan oleh nomor :
1. Daging buah.
2. Bagian seperti tangkai, merupakan sisa dari androginofor
3. Tangkai buah
4. Funikulus, merupakan jaringan yang menghubungkan antara biji dengan plasenta. Tetapi dalam gambar ini perbedaan antara funikulus dan plasenta kurang jelas terlihat.
5. Biji berselaput lender, merupakan perkembangan dari bakal biji.
Dari perbandingan antara bunga dan buah maka kita dapat melihat bahwa ketika bunga markisa berkembang menjadi buah markisa bagian bunga yang rontok adalah mahkota, stamen, corolla (mahkota tambahan), kelopak. Tetapi untuk bagian bunga yang rontok paling awal setelah pembuahan, kami belum bisa mengetahui secara pasti. Pada buah yang kami amati terdapat sisa putik.
Manfaat Bunga Markisa
— Passiflorance yang banyak terkandung dalam buah markisa berkhasiat untuk menentramkan urat syaraf, Buah markisa juga sebagai sumber beberapa vitamin khususnya vitamin C dan vitamin A. Di samping itu manfaat buah markisa bagi kesehatan antara lain untuk menyembuhkan badan lemah setelah sakit, kehilangan napsu makan, anemia disertai bibir pucat, terasa dingin pada anggota badan dan pusing, kurang susu setelah melahirkan, serta memulihkan kondisi tubuh setelah pengobatan khususnya yang disebabkan oleh parasit pada anak.
— Banyak sekali manfaat buah markisa bagi kesehatan. Ini terkait dengan kandungan nutrisinya dan manfaat buah markisa yang berkhasiat sebagai pereda nyeri, anti-kejang, kolitis, penenang, dan antiradang. Gangguan seperti sembelit, disentri, insomnia, gangguan haid, batuk, serak, tenggorokan kering juga bisa dihalau dengan buah ini. Daging buah markisa digunakan untuk merilekskan saraf saat sakit kepala, meredakan diare, dan neurastenia (kelelahan kronis, lemah, tidak nafsu makan, tidak bisa konsentrasi, dan susah tidur).
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, Sumeru. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Jakarta : Universitas Indonesia.
Loveless, AR.----------, Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik 2. Jakarta: Gramedia
Content Google, source website unknown. Diakses hari Jumat tanggal 4 Juni 2010 pukul 20.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar