Suatu ketika aku bertanya kepada diriku sendiri dengan apa yang telah terjadi dalam hidupku...
1. Banyak hal yang aku syukuri, banyak hal juga yang membuat aku gusar.
2. Apakah ini cinta? Aku mencintainya namun aku tidak mencintai "mereka" yang entah kenapa setiap kali bersinggungan dengan mereka aku merasa damai sama sekali.
3. Bertanya tentang keadaan psikologis? Aku sangat ingin menemui psikolog hanya untuk bernagi cerita maupun minum teh bersama di sebuah ruangan dengan kursi sofa empuk yang sangat nyaman berwana putih di ruangan tersebut penuh dengan furniture kayu berplitur coklat, di belakang tempat duduk kami ada rak buku yang besar tempat dimana banyak buku tersimpan dan acap kali aku membaca beberapa buku dari rak itu, dan aku mendapat pencerahan setelah membacanya, aku merasa sangat nyaman di ruangan tersebut, rambutku panjang setiar punggung, bercat coklat tua, namun hanya beberapa bagian saja yg berwana coklat, tidak berponi, belahan rambutku dibelah ke kanan dan bagian kanan serta kirinya dipilin dijadikan satu ke arah belakang. Aku seorang pribadi yang sangat bahagia. Memakai scraft maroon sesukaanku dan jaket kulit yang menyerupai mantel warna hitam ku kenakan. Aku memakai kaos turtel neck warna abu terang, memakai legging hitam dan juga boot warna hitam 10 cm di bawah lutut. Kemana mana aku selalu menenteng tas selempang wanita yang dapat kuisi lengkap segala keperluanku.
4. Di dalam hati, pikiranku, aku sangat enggan membenci seseorang. Memikirkan seseorang bukan hal yang penting bagiku. Bahkan sampai mengurusi urusannya sangat bukan aku sekali. Aku hanya ingin dalam hidup ini aku dapat bersikap baik, tidak menyakiti orang lain. Kalau pun ada orang yang secara sengaja maupun tidak sengaja menyakiti aku, aku akan tetap bersikap baik atau aku berusaha acuh. Namun bila kejadian tersebut masih saja terus berjalan. Aku akan mem "prek" bahkan tidak sama sekali perduli lagi. Apapun yang terjadi dengan orang tersebut. Dendam?? Bahkan aku tidak sempat memikirkan dendam. Tidak memaafkan? Hehem, apalagi. Sebelum orang itu minta maaf, aku sudah memaafkan. Kenapa aku bisa? Karna bagi orang orang yang mulai menyakiti lagi lagi dan lagi. Aku sudah menutup rapat2 pintu hati, pintu pikiran, dan pintu diriku bagi mereka. Aku tidak perduli, apapun yang terjadi kepada mereka. Aku jahat? Silakan menilai. Aku cuma ingin aku menjadi orang baik yang tidak mau menambah dosa dengan berpura pura. Bersikap munafik!
5. Kurang lebih itu yang aku rasakan. Kurang lebih itu yang bisa aku deskripsikan tentang diriku. Tentang apa yang ada di kepalaku saat ini.
Jika kamu sedang marah, jengkel yang amat sangat dan bahkan kamu merasa tidak akan sanggup untuk menanggungnya....maka saranku adalah menulislah. Dengan menulis. Kamu akan belajar untuk menghandel amarahmu. Mentalurkan energi yang kamu pendam, dan kamu akan mengenal dirimu lebih dalam lagi...
Salam sayang,
Dariku untuk sahabat penaku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar