welcome to my blog... sweet strawberry's diary..

tulisan yang ku tulis untuk mendeskripsikan perjalananku....

Mengenai Saya

Foto saya
banyak hal yang saya rasakan ketika menulis... saya suka menulis,dulu, sekarang dan saya ingin terus dapat menulis selagi saya bisa.. walaupun saya tidak tahu isi dari tulisan saya.. setidaknya ketika saya menulis saya menemukan identitas diri saya..

Rabu, 29 November 2017

VI. KRATONING SWARGA KALEKSANAN SAMPURNA (soal bab pegatan)

A. KRATONING SWARGA GAWE SAMPURNANING PREKARA KADONJAN 

Soal bab pegatan.

Bareng Gusti wus rampung medar pangandika menkene mau, bandjur djengkar sala Galilea, lan rawuh ing wilajah Judea ing sabranging bengawan Jordan. Akeh wong wong kang pada nderekake, iku pada disarasake ana ing kanan. Ana wong Parisi pada sowan arep njoba Pandjenengane, matur mangkene: Punapa tijang kenging megat semahipun? Dedasar alas an punapa kemawin? Gusti paring wangsulan, pandandikane: Apa kpwe ora matja, jen kang nitahake manungsa ing mulabuka, anggene nitahake iku lanang lan wadon? Lan Pangandikane: Mulane wong bakal ninggak bapa-bijunge lan rumaket marang bojone, lan kekarone iku bakal dadi sadaging. Dadi wis ora loro, nanging mung anan daging sawidji. Lha, apa kang wus dikumpulake dening Allah, iku manungsa adja wani misah*. Nuli ature wong owng mau: Lha punapaa kok Nabi Muda ndawuhaken njukani serat-pegat, jen bade megat semah? Gusti paring wangsulan: Mergo saka atosing atimu Nabi Musa marengake kowe pegatan karo bodjomu, nanging maune ing mula buka rak ora mengkono. Dene saiki pituturku marang kowe mengkene: Sing sapa megat bodjone – ora dak rembug bab jen ana laku bandrek*-lan rabi lija, iku laku djina; lan sing sapa ngepek wong dipegat, iku laku djina.

 *Kang dikumpulake ing Allah, manungsa adja wani misah. Ing kene Gusti terang pangandikane jen tetalining idjab ora kena diutjuli ing manungsa.

 *jen ana laku bandrek. Ing kene Gusti ora maringi idin, bandjur kena pegat, awit teneg Gusti mung manut angger Musa, sing ing kene ditjeda kekurangane. Nanging ana pametjahan tjara dalan lija, kang ora kasebut ing kene. Ana ing Pasamuwan sabandjure St.Paolus (1 Koe.7,11) maringi idin pisahan, tanpa rabi maneh (pisah kebo); bisa balen wawuh betjik.

Senin, 25 September 2017

Sebuah Awal untuk memulai.....September 2017

Hmmm….sejenak aku menyempatkan membaca-baca kembali apa yang sudah aku tulis di blog ini. Aku tidak menyangka bahwa tulisan-tulisan kita terdahulu dapat membantu kita mengenal siapa diri kita. I feel amazing ketika membaca beberapa tulisanku, aku merasa, bahwa diriku dimasa lalu lebih bijak disbanding dengan diriku yang sekarang. Beberapa tulisanku membantuku untuk bias mengenang, mengingat, dan kembali sadar siapakah aku. Mulai hari ini aku memutuskan untuk menulis blog kembali, mungkin konten yang aku tulis kurang lebih sama dengan apa yang sudah aku tulis sebelumnya, menceritakan pengalaman pengalaman hidup yang aku berharap bisa menjadi pembelajaran, bisa menjadi pengalaman, bisa menjadi sesuatu untuk sharing dan berbagi sehingga dapat bermanfaat, terlebih aku berharap, suatu ketika nanti ketika anak-anakku sudah mulai bisa mengakses internet, mereka akan menemukan blog milik ibunya dan dapat memetik pengalaman-pengalaman ibunya dari masa remaja sampai ke usia matang. Sebagai pembuka, aku akan flash back dlu awalnya aku kenal blog, watu itu tahun 2010-2011 aku patah hati karena seseorang yang merupakan cinta pertamaku dan aku memutuskan untuk menyudahi hubungan yang sudah kita jalani kurang lebih 2tahun. Karena itu merupakan pengalaman pertamaku patah hati maka rasanya sakit sekali bahkan sampai 3 bulanan aku kerap menangis karena depresi, aku rajin mencurahkan isi hatiku di buku-buku diaryku sampai suatu saat aku menemukan blog. Dengan blog ternyata aku lebih bisa mengeksplore apa yang ingin aku tulis dengan harapan mereka-mereka yang sedang mempunyai masalah atau mengalami peristiwa yang aku alami dapat membaca tulisan aku dan merasa bahwa mereka tidak sendirian. Di luar sana banyak orang yang mungkin mengalami kesedihan yang sama bahkan lebih dari apa yang kita rasakan. Aku pernah menjalani masa remaja, dan dalam masa remaja itu ketika kita menghadapi sebuah masalah maka kita merasa bahwa masalah kitalah yang paling berat, kitalah yang paling menderita, padahal big no no. Kadang sebagai seorang remaja, kita kurang melihat sekeliling kita, kita hanya melihat self-center, ini yang membuat kita merasa merana berlarut – larut, di sini aku tidak menggeneralisasi semua remaja, banyak juga remaja bijak yang mampu mengatasi permasalahan-permasalah dengan bijak dan baik, namun, karena ini blog yang aku tulis, maka aku akan mengambil sudut pandang paling jujur dari diriku. Oh iya, di sini aku kuga akan berbagi mengenai resep masakan, mengenai banyak hal. Karena sekarang aku sudah bukan remaja lagi, aku sudah menikah dengan seorang pria yang menurutku jawaban Tuhan atas doa-doaku. Walaupun pasti ada tantangan tapi aku percaya Tuhan yang mempersatukan kami, Tuhan juga yang akan menjaga kami. Happy reading… Salam, Penulis Strawberry diary….

Jumat, 07 April 2017

Sesak...

Sungguh merasa sesak dan tertekan....kenapabaku harus patuh kepada kata  katanya sementara bahkam dia pun tidak mencukupkan apa yang menjadi hak ku.

Sungguh aku kecewa dan benar benar kecewa. Aku marah. Aku geram. Semua rasa bertumpuk menjadi satu. Ingin rasanya aku berlari....

Di puncak atau lembah?

Suatu ketika aku bertanya kepada diriku sendiri dengan apa yang telah terjadi dalam hidupku...

1. Banyak hal yang aku syukuri, banyak hal juga yang membuat aku gusar.

2. Apakah ini cinta? Aku mencintainya namun aku tidak mencintai "mereka" yang entah kenapa setiap kali bersinggungan dengan mereka aku merasa damai sama sekali.

3. Bertanya tentang keadaan psikologis? Aku sangat ingin menemui psikolog hanya untuk bernagi cerita maupun minum teh bersama di sebuah ruangan dengan kursi sofa empuk yang sangat nyaman berwana putih di ruangan tersebut penuh dengan furniture kayu berplitur coklat, di belakang tempat duduk kami ada rak buku yang besar tempat dimana banyak buku tersimpan dan acap kali aku membaca beberapa buku dari rak itu, dan aku mendapat pencerahan setelah membacanya, aku merasa sangat nyaman di ruangan tersebut, rambutku panjang setiar punggung, bercat coklat tua, namun hanya beberapa bagian saja yg berwana coklat, tidak berponi, belahan rambutku dibelah ke kanan dan bagian kanan serta kirinya dipilin dijadikan satu ke arah belakang. Aku seorang pribadi yang sangat bahagia. Memakai scraft maroon sesukaanku dan jaket kulit yang menyerupai mantel warna hitam ku kenakan. Aku memakai kaos turtel neck warna abu terang, memakai legging hitam dan juga boot warna hitam 10 cm di bawah lutut. Kemana mana aku selalu menenteng tas selempang wanita yang dapat kuisi lengkap segala keperluanku.

4. Di dalam hati, pikiranku, aku sangat enggan membenci seseorang. Memikirkan seseorang bukan hal yang penting bagiku. Bahkan sampai mengurusi urusannya sangat bukan aku sekali. Aku hanya ingin dalam hidup ini aku dapat bersikap baik, tidak menyakiti orang lain. Kalau pun ada orang yang secara sengaja maupun tidak sengaja menyakiti aku, aku akan tetap bersikap baik atau aku berusaha acuh. Namun bila kejadian tersebut masih saja terus berjalan. Aku akan mem "prek" bahkan tidak sama sekali perduli lagi. Apapun yang terjadi dengan orang tersebut. Dendam?? Bahkan aku tidak sempat memikirkan dendam. Tidak memaafkan? Hehem, apalagi. Sebelum orang itu minta maaf, aku sudah memaafkan. Kenapa aku bisa? Karna bagi orang orang yang mulai menyakiti lagi lagi dan lagi. Aku sudah menutup rapat2 pintu hati, pintu pikiran, dan pintu diriku bagi mereka. Aku tidak perduli, apapun yang terjadi kepada mereka. Aku jahat? Silakan menilai. Aku cuma ingin aku menjadi orang baik yang tidak mau menambah dosa dengan berpura pura. Bersikap munafik!

5. Kurang lebih itu yang aku rasakan. Kurang lebih itu yang bisa aku deskripsikan tentang diriku. Tentang apa yang ada di kepalaku saat ini.

Jika kamu sedang marah, jengkel yang amat sangat dan bahkan kamu merasa tidak akan sanggup untuk menanggungnya....maka saranku adalah menulislah. Dengan menulis. Kamu akan belajar untuk menghandel amarahmu. Mentalurkan energi yang kamu pendam, dan kamu akan mengenal dirimu lebih dalam lagi...

Salam sayang,
Dariku untuk sahabat penaku..